Kamis, 03 Oktober 2013

hikmah sabar



Hikmah sabar
Banyak yang mengatakan sabar itu mudah di ucapkan dan sulit untuk dilakukan,seberapa penting nya kita harus bersabar? Yang jelas, banyak hikmah yang terjadi dibalik kesabaran tersebut
1)      Sabar sebagai penolong
Kesabaran bisa menjadi penolong yan akan menyelamatkan seseorang dari bahaya, baik bahaya dunia terlebih lagi bahaya akhirat. Lihatlah ketika  seseorang dapat berlaku sabar saat mengemudikan mobil atau bahkan segala jenis kendaraan apapun. Ia akan melakukannya dengan kesabaran dan konsisten. Betapa pun ia terburu-buru, ia tetap mengemudikan kendaraannya dengan penuh kehati-hatian dan sesuai aturan. Saat lampu lalu lintas berwarna merah,ia pun berhenti dengan rela saat didalam kota, kendaraan pun di perlamban,tidak melebihi 40 atau 50 km/perjam. Ia tetap menghargai hak-hak kendaraan lain yg ada didepan maupun di belakang, termasuk memberi kesempatan kepada pejalan kaki atau pengguna sepeda.
Jika kesabaran demikian yang dipraktikan setiap pengendara kendaraan bermotor,maka Insya Allah ia akan selamat dari kecelakaan, ia selamat dari kejaran polisi karena tidak mengebut didalam kota sampaimelampaui batas kecepatan, dan orang lain pun akan selamat dari ulahnya kalau saja ia tidak sabar akibat terlalu cepat.
Demikian juga untuk praktik dan aktivitas yang lain sehingga benarlah Allah SWT  berfirman “hai orang-orang yang beriman , jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah [2]:153)
2)      Pembawa keberuntungan
Setiap manusia normal pasti menginginkan keberuntungan.seseorang yang sedang berdagang.ia menginginkan dapat memperoleh laba yang banyak dari dagangannya. Seorang siswa, pelajar atau mahasiswa, ia menginginkan keberuntungan dalam arti naik kelas, naik tingkat, atau lulus plus karena memperoleh nilai yang exelence.
      Para nelayan disungai, dikali atau dilaut lepas, para petani disawah,pegawai dikantor, guru dikelas, tukang ngojek di berbagai pojokan jalan, bahkan pengemis dan pengamen. Singkat kata siapa pun selalu mendambakan keberuntungan. Allah SWT memberikan konsep dan cara-cara memperoleh keberuntungan bagi siapa saja yang beriman kepada Allah SWT, percaya pada malaikat, kitab-kitab Allah,para rasul, hari akhir dan takdir Allah, agar mereka bersabar dan bertaqwa, supaya dapat meraih keberuntungan. Sebagaimana tersurat dalam firman Allah SWT berikut,
“hai orang-orang beriman,bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaran mu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran [3]:200)

Orang yang tidak merugi adalah orang yang beriman, beramal saleh, saling berwasiat kebenaran, dan saling berwasiat kesabaran. (QS al-Ashr [103]: 1-3). Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap Muslim.

Pepatah Arab menyatakan, “Orang yang bersabar akan memperoleh kemenangan.” Allah berfirman, “Hai orang-orang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, (karena) Allah itu senantiasa bersama orang-orang yang sabar.” (QS al-Baqarah [2]: 158).

Dari segi bahasa, shabr artinya menahan dan mengendalikan diri agar tidak “dijajah” hawa nafsu dan emosi. Dalam kitab Tahdzib Madarik al-Salikan, Ibnu al-Qayyim mendefinisikan sabar sebagai menahan diri untuk tidak melampiaskan nafsu angkara murka, mengendalikan lidah untuk tidak berkeluh kesah, dan mengontrol anggota tubuh untuk tidak bertindak anarki.

Orang yang sabar tidak hanya bersikap lapang dada saat menghadapi kesulitan dan musibah, tetapi juga teguh pendirian (istiqamah) dalam memperjuangkan kebenaran, dan selalu dinamis dan optimistis dalam meraih masa depan yang lebih baik dan bermakna.

Sabar bisa diklasifikasikan menjadi lima, yaitu sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi kemaksiatan, sabar dalam menerima dan menghadapi musibah, sabar dalam menuntut dan mengem bangkan ilmu, serta sabar dalam bekerja dan berkarya.

Kelima bentuk kesabaran ini berkaitan erat dengan ketahanan mental spiritual, sehingga kesabaran itu selalu menuntut ketahanan jiwa dan kekayaan mental spiritual yang tangguh.

Dalam menuntut ilmu dan berkarya, misalnya, kesabaran sangat diperlukan karena kehidupan ini selalu berproses, memerlukan waktu, dan tidak instan. Ketika “melamar” menjadi murid Khidir, Nabi Musa AS diminta memenuhi satu syarat saja, yaitu sabar.

Dalam banyak hal, ketidaksabaran merupakan awal dari penyimpangan dan kemerosotan moral. Korupsi, misalnya, merupakan wujud dari ketidaksabaran seseorang dalam meraih kekayaan secara halal dan legal. Kemacetan jalan raya sering kali disebabkan oleh ketidaksabaran pengguna jalan untuk disiplin dan antre.

Menurut Ali bin Abi Thalib, sabar itu sebagian dari iman. Nilai sabar itu identik kepala pada tubuh manusia. Jika kesabaran telah tiada, berarti iman dalam diri manusia itu telah sirna.

Sejarah menunjukkan bahwa kemenangan dakwah Islam, antara lain, terwujud karena kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian, musibah, dan permusuhan. Tentara Muslim dalam perang Badar yang hanya berjumlah 313 orang berhasil menga lahkan tentara kafir Quraisy yang berjumlah 1.000 orang karena kuatnya kesabaran mereka. (QS al-Baqarah [2]: 249).

Pendidikan kesabaran juga merupakan salah satu cara untuk memperoleh petunjuk Allah SWT, karena orang yang sabar hanya mau mendengar suara hati nurani, bukan mengikuti hawa nafsu dan emosi. (QS as-Sajdah [32]: 24). Sabar berarti kita harus ikhlas, menerima dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar